Apakah Masyarakat asli Pulau Seram yang di sebut ALIFURU adalah suku Isreal yang Hilang?
Baileu Negeri Huku (suku ALUNE)
Mendengar
kata ALIFURU orang Maluku saat ini akang bangga dan mengaku mereka adalah suku
ALIFURU tetapi apakah arti dari sebutan ALIFURU iru sendiri?.
Ada
banyak penulis saat ini yang mengatakani mangatakan ALIFURU itu terdiri dari
dua kata bahasa arab yaitu : Alif (لألف ) yang dalam bahasa arab
sebagi huruf pertama di artikan sebagi yang pertama dan Uru di artikan sebagai orang.
pada hal dalam bahasa arab kata URU tidak memiliki arti apa-apa dan dalam
bahasa arab sendiri tidak ada kata Uru bahkan dalam bahasa Asli Seram atau
orang biasa bilang bahasa tanah uru tidak memiliki arti orang, kata orang dalam
bahasa tanah seram di sebut TAMATA , penulis yang lain misalnya Resley menyatakan kata Alifuru bukan berasal
daribahasa Arab, Menurutnya kata Alfuros ini sangatlah tidak mungkin di ambil
dari kata Alifuru sekalipun kata ini merujuk pada pengertian manusia mula-mula
sebab bila Kata Alifuru ini di kaitkan katanye dengan Maloko, Baeleu dan seniri
serta budaya kepala suku yaitu Alluf maka sengatlah tidak cocok. Kata tersebut
berasal dari Alif muncul setelah masuknya bangsa Arab ke Maluku. Tetapi sbelum
itu Alfuros ini menunjuk kepada nama suku bangsa yang telah di temukan oleh
para ahli yaitu “ALUNE’ yang ada baik di Nusa Ina (Pulau Ibu/Seram) dan
Halmahera yang memiliki budaya atau system pemerintahan ‘Alluf’ yaitu
kepemimpinan berada di tangan’ kepala kaum/kepala suku’ menurut Resley Budaya
ini mula-mula di terapkan oleh bangsa ‘Edom’ yaitu keturunan Esau saudara Yakub
(isreal) anak Ishak. Di Maluku di sebut mata rumah (kepala kaum) kepala Soa dan
Kepala suku, sehingga menurutnya ALLUF dalam pegertian bahasa ibrani artinya
-
Panglima, pemimpin (kamus singkat bahasa-Indonesia hal
11)
-
Kepala-kepala kaum di Edom yang kemudian hari di sebut
Raja (Kejadian)
Pada
bagian akhir dari buku Resley, dia mentakan bahwa mayoritas orang Maluku adalah
merupakan keturunan dari suku Gad, yaitu suku Isreal yang telah disangka hilang
dan tak dapat di temukan lagi di Dunia.
Benarkah
Demikian?
Sebenarnya
Pendapat yang pertama mengenai kata ALIFURU berasal dari bahasa Arab itu Mungkin ada
benarnya, kata ALIFURU sebenarnya adalah sebutan untuk merendahkan orang-orang
suku asli dan primitive ((ALUNE, WAEMALE, NAULU, HOAULU DLL) yang berada di
pulau Seram dan Halmahera oleh Para Pedagang Arab Gujarat dan Bangsa Malayu dan
para bangsawan Kerajan Ternate dan Tidore, karena di anggap tidak mengenal dan
menyembah Tuhan atau non muslim dan masih hidup dengan keperjayaan roh-roh
nenek moyang. ALIFURU/ALIFORO, dalam bahasa arab Ali (علي) menyembah atau berdoa kepada Tuhan, Furu/Foro
(فورو) yang artinya tidak sama sekali. jadi ALIFURU itu artinya
orang-orang yang sama sekali tidak mengenal, menyembah dan berdoa pada Tuhan
atau kafir. sebutan ini trus berlangsung sampai kedatangan bangsa Portugis,
Belanda dan sampai indonesia merdeka Bahkan orang-orang lease dan ambon selalu
menggunakan kata ALIFURU ini untuk mengucilkan orang-orang yang berasal dari
Nusa Ina karena keterbelakangan mereka. bahkan masih saja di gunakan sebutan ALIFURU
BALAKANG TANANG untuk mengucilkan orang-orang berasal dari Nusa
Ina.
Hatu Kuasahai Negeri Tihulale
Tentang pendapat yang kedua yaitu pendapat dari seorang yang katanya Rabbi Resley mengenai ALIFURU dari kata Ibrani "ALLUF alam pegertian bahasa ibrani artinya Panglima, pemimpin dan Kepala-kepala kaum di Edom yang kemudian hari di sebut Raja sangatlah bertolak belakang dengan sisitim dan sebutan Pemimpin dan kepala dalam adat istiadat serta budaya yang ada di Maluku, saya ambil contoh misalnya di Pulau seram, setiap kepala dan pemimpin di sebutkan dengan sapaan UPU, untuk Raja di sebut Upu Latu, selanjutnya untuk Kepala Mata Rumah di sebut UPU Hutui, UPU Panai, Upu Selai, Upu Uwen, Upu Niai, Upu Husei, dll sesui dengan Mataruma setiap suku tersebut, dan untuk kepala Keagamaan di sebut MAUWENG, kepala Keamanan di sebut KEWANG dan seturusnya. jadi apa yang di sampaikan Resley tidaklah berdasar pada fakta yang sebenarnya terjadi pada Orang Maluku.
Batu Seit Lama (Negeri Tihulale)
Batu Ruma Hira (Negeri Tihulale)
Saya tidak mengerti dari mana basudara di Maluku saat ini terpengaru dan beranggapan bahwa Maluku adalah salah satu
keturunan Israel yang hilang, kalau kita bicara Alkitabia tidak ada satupun ayat dan
nubuatan yang membuktikan Maluku adalah keturunan Isreal baik secara biologis
maupun darah, kalaupun mengacu pada tulisan seorang yang katanya Rabbi (Rabbi
Resley ) sementara dia tidak jelas Rabbi atau bukan, di kalangan Israel untuk
menjadi seorang Rabbi seseorang itu
harus masuk sekolah yang bernama Yeshiva dan berada di bawa bimbingan Rabbi
terdahulu (senior) mereka yang bersatus
Rabbi biasanya harus memiliki tingkat intelektual yang tinggi di dalam Debatebel (model kls dalam Yeshiva) tidak ada satupun literature dan bukti Resly
ini lulus dari Yeshiva dan siapa yang mengangkat atau melantiknya. Apa yang di sampaikan Resly tidak dapat di
pertanggungjawabkan secara empirit, penelitian dan fakta sebenarnya. Sehingga apa yang di sampaikan dalam Bukunya tidaklah terbukti apapun, karena tidak ada bukti yang bisa diveripikasi dengan
asumsi bahwa Maluku adalah Keturunan Bangsa Israel yang hilang, sebagai anak MALUKU jangan jadikan
diri kita menyangkali dan melupakan jati diri kita sebagai orang MALUKU asli
dengan fanatisme yang keliru yang justru menyesatkan katong sandiri, semua yang di sampaikan dalam grup ini
tentang Maluku adalah suku Israel yang hilang adalah kekaguaman sesaat terhadap
sejarah orang lain yang kemudian di kaitkan dengan sejarah jati diri orang MALUKU
dengan memutar balikan secara yang sebenarnya. Jika di kaitkan dengan
kebudayaan, adat istiadat Maluku sejak semula tidak ada kaitannya dengan Bangsa
Israel cotoh kecil misalnya, sistim HEKA-LEKA, sistim SASI, sistim perkaiwan
dengan mas kawin berupa kepala manusia dll,
sama sekali tidak ada kaitannya dengan bangsa Israel. Coba saja kita tarik
garis geneologis (silsilah keturunan) apakah tersambung dengan bangsa Israel
yang di maksud? Jelas tidak.! Tapi jika ada basudara penasaran silakan membuktikan
sendiri garis silsila keturunannya apakah sambung atau tidak untuk membuktikan
pernyatan basudara yang mengatakan DARAH CARI DARAH.! Kalupun ada basudara yang
mengatakan sudah tes DNA, DNA siapa, siapa yang megambil DNA tersebut benar atau tidak, kapan dan di mana serta hasilnya apa harus di buktikan
jangan hasilnya tidak sama tapi di katakana sama, orang MALUKU jangan lagi di
bohongi, katong satu darah dari MALUKU bukan yang lain. Inga Ambon sudah banyak
di adu domba dengan hal-hal baru seperti yang membuat katong terpecah, jang
lai, mari katong gali sejarah katong sandiri yang sudah ada bukan menempelkan
diri dengan bangsa asing yang justru menyesatkan katong sandiri dari sejarah
katong yang sebenarnya. Beta bangga dan
tak akan perna malu untuk mengatakan BETA ANAK MALUKU ASLI DARI PULAU SERAM bukan suku isreal yang
hilang.!
Baeleu Suku Naulu