Kejadian 2:24Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Menikah
sebagai panggilan Allah. Setiap orang laki-laki dan perempuan
masing-masing diciptakan berbeda untuk disatuka disebuah hubungan yang bertanggung jawab.
Menikah
merupakan keadaan umum yang terjadi di dalam masyarakat, tetapi pernikahan Kristen
adalah lembaga kecil yang ditetapkan Allah. Didalamnya orang tua dan anak
saling berelasi, membagi kasih sayang di dan tumbuh dalam pengenalan akan Tuhan
Allah.
Pada
prinsipnya pernikahan terjadi antar laki-laki dan perempuan (Kej 1: 26-28) dan bersifat monogami. Allah memberikan
Adam kepada Hawa sebagai pendampignya yang sepadan . sebab itu mereka adalah
satu saling setia dan tidak saling mengklaim.
Karakter
pernikahan yang dibangun oleh suami-istri seharusnya bersifat vertikal dan horizontal,
seumur hidup, monolitik dan bersaksi.
Keluarga
Kristen memiliki relasi antara anak, orangtua dan orang-orang disekitarnya
(secara horizontal) yang perluh dibangun dengan baik berlandaskan kasih. Disamping
itu anggota keluarga perlu membangun relasi dengan Allah sebagai Tuhan pencipta
dan pemelihara hidup.
Pernikahan
ini haruslah bertahan seumur hidup sebagai kesetiaan dan kesucian dari
perjanjian yang telah diikrar dihadapan Tuhan. Tambahan pula cara mengatasi
masalah yang dihadapi sebaiknya diselesaikan secara bersama (bersifat
monolitik) tanpa terburu-buru melibatkan pihak ketiga.
Kedudukan
keluarga dalam masyarakat harus dipahami fungsinya sebagai unit pembentuk dan unit
kesaksian. Keluarga sebagai unit pembentuk berperan membentuk pola masyarakat
yang baik dengan cara mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai social yang
telah ada serta melakukan sosialisasi untuk anak-anak dalam bergaul dan
menyelasaikan masalah yang ada.
Keluarga
sebagai unit kesaksian terpanggil untuk menyatakan kesaksian tentang injil secara
aktif. Bagaimana melalui berbagai kesempatan anggota-anggota keluarga bisa
menyatakan imannya kepada sesama lewat perbuatan dan perkataan mereka.
Saat
membangun rumahtangga tentu tidak lepas dari masalah. Keluarga Kristen mengalami
kegagalan karena suami-istri salah menentukan target dan arah keluarga serta
ketidakmampuan mengelola keluarga.
Beberapa
masalah yang muncul akibat ketidakcocokan dan krisis cinta adalah masalah
seksual, beda pendapat, masalah keuangan, tidak memiliki potensi untuk memiliki
anak (mandul) dan sebagainya.
Untuk
menyelesaikan masalah diatas perlu adanya sikap saling terbuka satu sama lain,
mengutamakan sikap monolitik dan tidak membiarkan masalah mengendap, biasakan
mengatur pengunaan uang secara bersama dan tegar dalam menghadapi perbuahan dan yang paling uatama adalah mengundang Tuhan Masuk dalam Kehidupan Keluarga, dan mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara serta kedepakan kasih. -------------------------------------------------------------------------------------------------------
literatur dan ringkasan dari --- Sujtipto
Subeno, Indahnya Pernikahan Kristen sebuah Pengajaran
Alkitab :
Mumentum, tahun 2010, hlm:1-135. Salinan Agustina Putirulan @ Putirulan Blogspot.com
pernikahan memang indah ya gan..
BalasHapusby
cincin kawin