Mengarungi perahu rumah tangga yang kecil dan mungil selama 1 Tahun, 1 bulan, 7 hari, dengan perlindungan dan penyertaan Tuhan, penuh kesabaran dan cinta akhirnya kami di berikan suka cita dengan kehadiran bua cinta kami Abhigael Zefnath Leopold Tuarissa.
7 Januari 2015 jam 15:47 WIB di Rumah Sakit Mulya Ciledug Tangerang Banten, dengan ijin Tuhan anak kami lahir kedunia dalam kondisi sehat dengan berat 3,2 kg, panjang 48 cm.
Proses persalinan saat itu sangat menegangkan, karna dari awal pemeriksaan kandungan istri saya semuanya normal dan di harapkan persalinannya normal pula dengan prediksi persalinan tgl 2 Januari 2015, namun sampai pada tgl 5 Januari 2015 belum ada tanda-tanda persalinan sehingga di anjurkan dokter untuk melakukan pemeriksaan dan sekaligus melakukan metode induksi untuk membantu merangsang proses persalinan, tgl 6 Januari 2015 saya mengantar istri ke dokter untuk melakukan pemeriksaan dan ternyata sudah pembukaan 3 namun istri saya belum mengalami tanda-tanda mual atau lajimnya ibu hamil dalam proses persalinan, akhirnya dokter menganjurkan untuk melakukan metode Induksi, setelah proses induksi di lakukan selama 24 jam tidak ada perkembangan, dan akhirnya harus di lakukan oprasi Cesar. tgl 7 Januari 2015 dari Rumah Bersalin Persada Sari, istri saya kemudian di rujuk ke Rumah Sakit Mulya untuk di lakukan tindakan medis Cesar.
Pukul 08:30 WIB kami berangkat dari Rumah Bersalin Persada Sari menuju ke Rumah Sakit Mulya dengan menggunakan mobil ambulan dan tiba kira-kira pukul 09:10 WIB, istri saya lalu di bawah ketempat pemeriksaan dan kemudian di suruh berpuasa sampai Pukul 15:00 WIB. perasan takut, kuatir itu ternyata hadir dan membuat saya gelisa. istriku di tempatkan di ruang nginap kls 2 dan dia boleh beristirahat disitu sampai waktu operasinya tiba, di luar ruangan saya tidak tetang duduk dan memikirkan istri saya tiba-tiba seorang suster menghampiri saya dan meminta saya ke ruangan kebinanan untuk melakukan tandatangan untuk proses oprasi, lembar demi lembar saya baca sebelum di tandatangani, ada beberapa poin yang membuat saya takut hingga saya bertanya beberapa kali kepada suster dengan nada tegas. Degan sabar suster menjelaskan poin-poin tersebut dan saya pun pasra dengan yakin ada Tuhan Yesus menolong. saya pun menandatangani surat-surat tersebut dan keluar.
Tibalah waktunya untuk proses operasi, istri saya di bawah keruang operasi seitar jam 15:05 dan saya trus mendampinginya sampai di pintu masuk ruangan operasi dengan ciuman di wajahnya untuk menguatkannya kami berdoa. selesai berdoa istri saya di bawa masuk dan saya menunggu di luar, dalam masa penantian itu air mata saya dan trus berdoa semua berjalan dengan baik. beberapa menit kemudian dokter memanggil saya untuk melihat anak kami dan menjelaskan semuanya berjalan dengan baik, anak kami sehat dan istri dalam proses pemulihan, hati dan jiwa saya bergirang memuji Tuhan sungguh tak dapat di lukiskan, sunggu Tuhan itu teramat baik bagi saya dan keluarga saya. saya boleh melihat anak saya dalam kondisi sehat, putra yang manis dari buah cinta kita.
Dua hari masa pemulihan di rumah sakit akhirnya istri saya bisa di ijinkan pulang kami pulang dengan rasa syukur. dan saat ini kami boleh hidup dalam kasih karunia Tuhan.
Jikapun laut penuh tinta Dan langit menjadi kertas Rumput-rumput jadi pena Dan orang skalian penulis Menuliskan kasih Tuhan Akan kering lautan Langit tak dapat muatkan Segnap kasih Tuhan padaku
satu hal yang dapat saya katakan saat ini untuk semua kebaikan Tuhan dalam hidup saya, bungkin tidaklah berarti tapi saya ingin mengatakan : TERIMA KASIH TUHAN.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.