Rabu, 13 November 2013

Alkitab Mengajarkan Betapa Indahnya Sebuah Pernikahan Kudus

Kejadian 2:24Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya, sehingga keduanya menjadi satu daging.
Menikah sebagai panggilan Allah. Setiap orang laki-laki dan perempuan masing-masing  diciptakan  berbeda untuk disatuka  disebuah hubungan yang bertanggung jawab.
Menikah merupakan keadaan umum yang terjadi di dalam masyarakat, tetapi pernikahan Kristen adalah lembaga kecil yang ditetapkan Allah. Didalamnya orang tua dan anak saling berelasi, membagi kasih sayang di dan tumbuh dalam pengenalan akan Tuhan Allah.
Pada prinsipnya pernikahan terjadi antar laki-laki dan perempuan  (Kej 1: 26-28) dan bersifat monogami. Allah memberikan Adam kepada Hawa sebagai pendampignya yang sepadan . sebab itu mereka adalah satu saling setia dan tidak saling mengklaim.
Karakter pernikahan yang dibangun oleh suami-istri seharusnya bersifat vertikal dan horizontal, seumur hidup, monolitik dan bersaksi.
Keluarga Kristen memiliki relasi antara anak, orangtua dan orang-orang disekitarnya (secara horizontal) yang perluh dibangun dengan baik berlandaskan kasih. Disamping itu anggota keluarga perlu membangun relasi dengan Allah sebagai Tuhan pencipta dan pemelihara hidup.
Pernikahan ini haruslah bertahan seumur hidup sebagai kesetiaan dan kesucian dari perjanjian yang telah diikrar dihadapan Tuhan. Tambahan pula cara mengatasi masalah yang dihadapi sebaiknya diselesaikan secara bersama (bersifat monolitik) tanpa terburu-buru melibatkan pihak ketiga.
Kedudukan keluarga dalam masyarakat harus dipahami fungsinya sebagai unit pembentuk dan unit kesaksian. Keluarga sebagai unit pembentuk berperan membentuk pola masyarakat yang baik dengan cara mengajarkan dan memperkenalkan nilai-nilai social yang telah ada serta melakukan sosialisasi untuk anak-anak dalam bergaul dan menyelasaikan masalah yang ada.
Keluarga sebagai unit kesaksian terpanggil untuk menyatakan kesaksian tentang injil secara aktif. Bagaimana melalui berbagai kesempatan anggota-anggota keluarga bisa menyatakan imannya kepada sesama lewat perbuatan dan perkataan mereka.
Saat membangun rumahtangga tentu tidak lepas dari masalah. Keluarga Kristen mengalami kegagalan karena suami-istri salah menentukan target dan arah keluarga serta ketidakmampuan mengelola keluarga.
Beberapa masalah yang muncul akibat ketidakcocokan dan krisis cinta adalah masalah seksual, beda pendapat, masalah keuangan, tidak memiliki potensi untuk memiliki anak (mandul) dan sebagainya.
Untuk menyelesaikan masalah diatas perlu adanya sikap saling terbuka satu sama lain, mengutamakan sikap monolitik dan tidak membiarkan masalah mengendap, biasakan mengatur pengunaan uang secara bersama dan tegar dalam menghadapi perbuahan dan yang paling uatama adalah mengundang Tuhan Masuk dalam Kehidupan Keluarga, dan mengandalkan Tuhan dalam setiap perkara serta kedepakan kasih.


-------------------------------------------------------------------------------------------------------

 literatur dan ringkasan dari --- Sujtipto Subeno, Indahnya Pernikahan Kristen sebuah Pengajaran Alkitab   :   Mumentum, tahun 2010, hlm:1-135. Salinan Agustina Putirulan @ Putirulan Blogspot.com

1 komentar:

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.